Sebagai orang tua tentu pantas untuk mengetahui dan memahami
benar tipe kepribadian sang buah hati. Berikut dipaparkan beberapa tipe
kepribadian anak.
1. PEMARAH
Merupakan tantangan bagi orang
tua, karena tipe pemarah agak sulit. Anda akan mengekspresikan apa saja yang
tidak anda sukai atau ia tidak setujui dengan marah. Hal ini tentu harus
dikendalikan, karena hamper semuanya diperlakukan dengan marah. Orang tua
sebaiknya mengantisipasi apa saja yang bisa membuat ia marah. Saat anak marah
lekaslah menenangkannya. Anak pemarah biasanya kurang perhatian, oleh karena
itu orang tua harus mulai memperhatikan anak labih baik dan tulus.
2. PENDIAM
Sikap diam dan cenderung pasif
akan membuat anak kehilangan banyak teman. Jangan biarkan anak berdiam lama,
karena memungkinkan ia masuk dunia yang tak akan pernah dimengerti siapapun
yang menjadikan sulit orang tua mengetahui siapa ia sebenarnya. Cara terbaik,
selalu libatkan ia dalam kehangatan keluarga. Jika ia mulai diam, lakukan sesuatu
yang menarik perhatiannya. Lakukan hamper setiap ia akan diam, harapannya agar
diam yang menjadi kebiasaannya hilang.
3. BERSAHABAT
Anak ini lebih unggul dari yang
lain. Karena dengan sikap bersahabat, ia dengan sendirinyadapat membuka pikiran
dan bergaul baik dengan siapa saja. Pikiran sang anak selalu dalam keadaan
positif. Ia mampu menyelami banyak permainan. Orang tua lebih baik menemani dan
mendorong bakat alaminya dari belakang. Terapkan sikap waspada kepada anak yang
bersahabat, karena tidak selalu ia dalam keadaan aman.
4. KERAS
KEPALA
Ia memiliki pendapat sendiri dan
tidak mau diatur. Salami ia lebih tenang, dengan lebih sabar karena anak keras
kepala akan banyak memancing emosi. Lihatlah keinginan anak sebenarnya. Jika
sudah tahu, jangan turuti kemauannya. Melainkan ajarkan sebuah usaha untuk
meraihnya. Temani ia dengan sabar dan hindari pemaksaan. Ingat, anak keras
kepala bisa menjadi manja dan tidak mandiri.
5. EGOIS
Anak egois lebih memiliki
katakutan lebih dari pada yang normal. Ia menjadi tidak perduli pada teman
karena takut apa yang dikerjakannya tidak sempurna. Ia juga takut disaingi.
Sebaiknya mengajarinya untuk berbagi dari hal-hal kecil terlebih dahulu.
Mintalah anak untuk berbagi barang tau hadiah kepada adik atau kakaknya. Sambil
memberitahu bahwa ia tidak akan kehilangan apapun jika berbagi.
6. PEMALAS
Anak yang sering dibantu dalam
melakukan kegiatan akan menjadi pemalas. Boleh membantu anak pada awalnya.
Biarkan anak menyelesaikan tugas yang ia miliki. Tuangkan waktu Anda untuk
mendengarkan apa yang diinginkannya. Dari cerita sang anak Anda bisa tahu apa
yang menyebabkannya malas dan segeralah bantu ia memperbaiki itu. Anak malas
jangan di manja.
7. PERFEKSIONIS
Anak-anak tidak bisa menjadi
perfeksionis jika bukan karena tuntutan lingkungannya termasuk orang tua. Anak
yang dilatih dari awal untuk mengerjakan suatu hal dengan sempurna, jika salah
sedikit dihukum. Sifat ini membahayakan dirinya yang masih anak-anak. Anak
perfeksionis lebih tertekan pisikologis dari anak biasa. Wajib orang tua memberi
penjelasan agar melakukan sesuatu tidak harus menjadi juara. Asal sudah
berusaha maksimal itu sudah bagus.
8. SUKA
NGAMBEK
Anak suka ngambek cenderung
dimanja. Apa-apa yang ia turuti selalu dituruti. Lambat laun hanya akan
menyusahkan saja. Orang tua baik akan menunda keinginannya. Mulailah meberi
tekanan-tekanan kecil pada anak yang suka mengambek. Butuh kesabaran ekstra
dari orang tua untuk mengatasi anak suka ngambek ini. Jelasnya, jangan banyak
menuruti anak.
9. PASIF
Anak pasif lebih lamban dan tidak
banyak semangat terlihat pada dirinya. Lakukan pendekatan kekeluargaan.
Libatkan secara aktif dalam kegiatan keluarga dan permainan yang seru. Buatkan
jadwal rutinitas untuknya sehingga bisa memicu pikiran aktif. Selalu memberi
dukungan dalam kegiatannya, meskipun sedikit.
Sumber : majalah widya edisi desember 2010