Wednesday, December 12, 2012
Kenali tipe kepribadian anak Anda
Wednesday, February 1, 2012
Bentuk bumi semakin gendut di katulistiwa
Bumi semakin besar di katulistiwa. Fakta itu terungkap dari penelitian terhadap data yang di kumpulkan oleh satelit Gravity Recover and Climate Experiment (GRACE) milik NASA dan German Space Agency. Disebutkan, bertambahnya penumpukan di katulistiwa itu disebabkan oleh pencairan es di Greenland dan Antartika.
Menurut Stave Narem, ilmuwan asal University of Colorado, Amerika Serikat, hingga 22 ribu tahun lalu, es hingga beberapa kilometer yang menyelimuti sebagian besar belahan bumi utara. Berhubung tekanan akibat bobot dari es di daratan telah berkurangkarena mencair, tanah di bawahnya telah memantul dan menyebabkan bumi menjadi lebih lonjong. “mirip dengan spons, dan dibutuhkan waktu yang cukup lama agar bumi kembali kebentuk asalnya,” kata Narem
Sebagai informasi, sejak awal pelanet bumi memang tidak bulat sempurna. Akibat perputaran rotasinya, air dipermukaan bumi lebih banyak tekumpul di kawasan katulistiwa dibandingkan dengan di kutup.
Para ilmuwan sendiri mengamati terjadinya “penyusutan lemak” di lingkaran khatulistiwa. Akan tetapi kemudian terjadi perubahan. Di sekitar pertengahan 1990-an, diketahui bahwa tren telah berbalik dan bumi kembali “gendut di lingkar pinggangnya”, sama seperti bola yang di tekan dari atas dan bawahnya. Namun mereka tidak memiliki alat untuk memastikan mengapa hal itu bisa terjadi, hingga baru-baru ini.
Dengan GRACE, peneliti dapat menguji coba teori yang mengatakan bahwa hilangnya es merupak factor pengubah bentuk pelanet bumi. GRACE mengambil gambar dari permukaan bumi setiap 30 hari sekali sehingga memungkinkan peneliti memantau perubahan massa es terhadap perubahan gravitasi. Jadi, jika ada perubahan terhadap bentuk bumi, makan akan ada perubahan terhadap distribusi massa. Akibatnya, medan gravitasi berubah.
Peneliti menemukan, mencairnya gletser di Greenland dan kutub selatan merupakan kontributor terbesar terhadap membengkaknya “longkar pinggang” bumi karena banyaknya air yang dibawa ke khatulistiwa. Menurut data, dua belahan bumi kehilangan 382 miliar ton es per tahunnya. Berkurangnya beban yang perlu ditanggung benua memungkinkan tanah untuk naik dan membuat planet menjadi lebih bulat, namun proses ini memerlukan waktu ribuan tahun. Sementara itu, pertumbuhan kekebalan di katulistiwa mencapai 0,7 centimater per decade.
Saat ini, kata Narem, radius planet bumi 21 kilometer lebih besar di katulistiwa di banding di kutub. Artinya, titik paling jauh permukaan bumi dari inti bumi bukanlah di puncak everest, melainkan di puncak gunung berapi di Ekuador yang lebih dekat dengan katulistiwa. (National Geographic Indonesia/Abimanyu Pradipa)
Tuesday, January 31, 2012
Sayangi Jantung Anda Sebelum Terlambat
Organ pemompa darah ini memang jarang diperhatikan jika tidak terasa sakit. Gejala yang sebenarnya sudah dirasakan, kadang-kadang diabaikan. Belajar dari pengalaman alm. Adjie Massaid, sudah sepatutnya jantung mendapat perhatian.
Hindari kolesterol
Serangan jantung terjadi karena tersumbatnya aliran darah ke jantung. Ini terjadi ketika kolesterol jahat (LDL) menumpuk pada dinding arteri jantung dan berakhir pengerasan berupa plak.
Untuk itu, cobalah minum jus anggur ungu tua yang mampu mencegah oksidasi LDL dan penggumpalan darah. Minyak pun tidak semuanya buruk, seperti minyak zaitun yang aman dikonsumsi karena kaya dengan kandungan lemak tak jenuh tunggal dan antioksidan untuk menurunkan kadar LDL.
HDL atau kolesterol baik yang dapat dapat mencegah penumpukan kolesterol dalam pembuluh darah pun tak terganggu. Maka sebaiknya minum 2 sendok teh (23 gram) minyak zaitun per hari untuk kesehatan jantung.
Asam lemak omega 3 yang terdapat pada ikan makarel, tuna, sarden, atau salmon baik dikonsumsi dua porsi sehari. Omega 3 yang baik untuk mencegah penyakit jantung dan mengurangi resiko kematian mendadak pada mereka yang pernah mengalami serangan jantung mendadak.
Oatmeal (havermut) kaya akan serat larut menurunkan LDL melalui penyerapan kolesterol dalam usus. Konsumsi 10 gram serat larut per hari untuk menurunkan LDL. Santap 1,5 cangkir havermut yang mengandung enam gram serat larut ditambah buah seperti pisang (4 gram serat larut).
Kurangi gula darah tinggi
Penimbunan glukosa dapat berubah menjadi plak sehingga membuat pembuluh darah rapuh. Supaya tidak terjadi, minum jus lemon untuk menurunkan gula darah karena bersifat asam. Supaya bervariasi, campur jus lemon dengan madu atau sekedar dikucurkan diatas makanan.
Bukan itu saja, pare yang terasa pait baik untuk memperbaiki glukosa tubuh jika dikonsumsi dua ons sekali dua kali sehari diantara waktu makan. Sayuran ini memang sudah dikenal sebagai obat herbal pengendali gula darah.
Sementara wortel mampu munurunkan resiko diabetes hingga 27 persen jika dimakan setengah cangkir per hari. Agar penyerapannya maksimal, konsumsi wortel dengan beberapa tetes minyak zaitun. Itu sama halnya dengan kayu manis atau cuka jika dikonsumsi setiap hari. Caranya cukup menaburkan enam gram kayu manis bubuk pada makanan atau dimasukan dalam kapsul untuk sekali telan. Serta minum 2-3 sendok teh cuka setiap hari.
Tolak kegemukan
Mereka yang berindeksi BMI di atas 30 berpeluang 49 persen lebih tinggi mengalami gangguan jantung. Kelebihan berat badan juga menjadi gerbang terjadinya tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan kondisi lainnya yang mengarah pada jantung.
Untuk itu konsumsi jeruk manis 65 kalori, roti whole grain, setengah cangkir brokoli yang mengandung 27 kalori, dan tiga gram serat serta teh hijau.(bbs/ida)
Sumber majalah widya edisi maret 2011